Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan nasional, keberadaan Kelompok Tani (Poktan) semakin menunjukkan peran pentingnya sebagai ujung tombak pembangunan sektor pertanian, Desa Purwoasri, Gumukmas,(7/7/2025).
Penyuluh pertanian Desa Purwoasri Kecamatan Gumukmas Hari Murtiyoso, menegaskan bahwa kelompok tani bukan sekadar wadah berkumpulnya para petani, tetapi menjadi sarana untuk meningkatkan kapasitas, memperkuat solidaritas, serta mempermudah akses terhadap berbagai program pemerintah, baik berupa pelatihan, bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), pupuk subsidi, hingga pembiayaan.
“Melalui kelompok tani, para petani bisa saling berbagi pengalaman, mendapatkan informasi pertanian terbaru, dan bersama-sama meningkatkan produksi serta kualitas hasil pertanian. Petani tidak lagi berjalan sendiri,” ujarnya.
Dalam sistem pertanian modern saat ini, keterpaduan antar petani dalam kelompok sangat dibutuhkan. Kelompok tani dapat menjadi kekuatan ekonomi yang besar jika dikelola secara profesional, termasuk dalam pengelolaan usaha tani, pemasaran hasil panen, dan pembentukan koperasi atau unit usaha bersama.
Pemerintah sendiri melalui Dinas Pertanian dan penyuluh lapangan aktif mendorong penguatan kelembagaan petani. Dengan kelompok yang solid, distribusi bantuan dan pendampingan teknis menjadi lebih efektif.
“Kami terus mendorong semua petani di wilayah ini agar tergabung dalam kelompok tani aktif. Karena hanya dengan kebersamaan, pertanian kita bisa naik kelas,” tambah Hari Murtiyoso.
Pembina Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Gus Solik menambahkan Kelompok Tani merupakan ujung tombak untuk kemajuan pertanian, keaktifan kelompok tani sangat berdampak terhadap perkembangan pertanian berkelanjutan.
Sebagai bagian dari solusi atas tantangan di sektor pertanian seperti harga hasil panen yang fluktuatif, mahalnya sarana produksi, dan perubahan iklim, kelompok tani menjadi harapan baru dalam membangun kemandirian dan daya saing petani.
Tidak ada komentar