Jember, RW 28 merupakan salah satu wilayah di Dusun Sidorejo, Desa Wonorejo, Kecamatan Kencong, Kabupaten Jember, yang mayoritas penduduknya menggantungkan hidup dari sektor pertanian dan pekerjaan buruh harian. Warga di wilayah ini banyak menanam komoditas utama seperti padi dan jagung, yang sangat bergantung pada keberadaan air irigasi.
Namun, permasalahan serius yang dihadapi masyarakat setempat adalah kondisi saluran irigasi yang tidak optimal, terutama di bagian hilir yang berada di wilayah RW 28.
Berdasarkan pengamatan langsung dan hasil diskusi bersama warga, diketahui bahwa saluran irigasi gorong gorong di bagian hulu memiliki ukuran yang lebar dan cukup baik dalam menampung debit air. Namun, ketika aliran air tersebut mulai memasuki wilayah hilir, khususnya RW 28, salurannya justru mengalami penyempitan dan pendangkalan.
diskusi bersama warga
Akibatnya, debit air yang mengalir ke lahan pertanian warga sangat kecil dan tidak stabil, terutama saat musim kemarau. Kondisi ini menyulitkan para petani dalam menyiram tanaman mereka secara maksimal, sehingga berdampak pada penurunan hasil panen dan meningkatnya biaya operasional.
Permasalahan ini disampaikan oleh Bapak Indra selaku Ketua RW 28, yang secara langsung menerima aspirasi dan keluhan dari masyarakat. Ia menjelaskan bahwa warga berharap adanya tindakan nyata dari pemerintah desa maupun kabupaten untuk melakukan perbaikan saluran irigasi di wilayah RW 28.
Menurut beliau, langkah yang paling dibutuhkan saat ini adalah melakukan pelebaran saluran di bagian hilir serta penggalian kembali untuk memperdalam saluran yang sudah mulai dangkal, agar air dari hulu dapat mengalir secara optimal hingga ke sawah-sawah warga.
“Di bagian atas, aliran air besar karena salurannya lebar. Tapi saat sampai ke wilayah kami di RW 28, salurannya makin sempit dan dangkal. Akhirnya airnya tidak cukup untuk menyiram semua lahan. Kami berharap bisa ada pelebaran atau penggalian kembali agar airnya lancar sampai ke sini,” ujar Pak Indra saat diwawancarai di lokasi pertanian.
Dalam mendukung aspirasi masyarakat, mahasiswa yang tergabung dalam KKN Tematik Kelompok 16 Universitas Muhammadiyah Jember turut berperan aktif dalam proses dokumentasi lapangan dan penyusunan bahan pengajuan resmi.
Kegiatan ini merupakan bagian dari bentuk nyata pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, di mana mereka tidak hanya menjalankan program kerja di lokasi KKN, tetapi juga berperan sebagai mitra warga dalam menyampaikan kebutuhan yang bersifat struktural dan berdampak langsung pada kesejahteraan petani.
Melalui sinergi antara warga, pemerintah dusun, dan mahasiswa KKN, diharapkan permohonan pelebaran dan pendalaman saluran irigasi di RW 28 Dusun Sidorejo ini dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah. Apabila perbaikan irigasi dapat terealisasi, maka produktivitas pertanian warga akan meningkat, dan ketergantungan terhadap metode penyiraman alternatif yang lebih mahal dapat dikurangi.
Secara keseluruhan, persoalan irigasi di RW 28 bukan hanya soal teknis saluran air, melainkan menyangkut keberlangsungan hidup para petani yang menggantungkan harapan pada tanah yang mereka garap setiap hari. Suara dari RW 28 adalah cerminan kebutuhan mendasar yang harus segera direspons demi mewujudkan pembangunan desa yang merata, adil, dan berkelanjutan.
Tidak ada komentar