JEMBER – Kabupaten Jember akhirnya mencatat sejarah baru dalam dunia transportasi udara. Setelah penantian panjang selama delapan dekade, penerbangan reguler komersial rute Jember–Jakarta resmi dibuka pada Selasa (23/9/2025).
Momen bersejarah ini ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Bupati Jember, Muhammad Fawait atau yang akrab disapa Gus Fawait, di Bandara Notohadinegoro. Potongan tumpeng kemudian diserahkan kepada sejumlah pejabat serta perwakilan maskapai Fly Jaya sebagai simbol peresmian.
Maskapai Fly Jaya menjadi operator perdana rute tersebut dengan mengoperasikan pesawat ATR 72-500 berkapasitas 70 kursi kelas ekonomi. Penerbangan perdana dari Jakarta mendarat di Jember dengan membawa 22 penumpang, lalu terbang kembali menuju Jakarta dengan 50 penumpang.
Bupati Jember sendiri turut serta dalam penerbangan perdana menuju Jakarta, menegaskan betapa pentingnya momen ini bagi masyarakat.
Dalam sambutannya sebelum keberangkatan, Gus Fawait menyampaikan rasa syukur sekaligus harapan besar terhadap kehadiran penerbangan reguler ini.
“Segala puji bagi Allah SWT, hari ini setelah 80 tahun sejak Indonesia merdeka, Jember akhirnya bisa terhubung langsung dengan Jakarta di era kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Ini bukan sekadar penerbangan, melainkan sarana kebangkitan ekonomi, investasi, pariwisata, dan pengentasan kemiskinan,” ujarnya penuh semangat.
Bupati termuda di Jember itu menegaskan, penerbangan reguler bukanlah tujuan akhir, melainkan pintu masuk menuju transformasi di berbagai sektor strategis. Pemerintah Kabupaten Jember berharap jalur ini dapat membuka peluang besar bagi dunia usaha, mempercepat arus investasi, serta meningkatkan daya tarik wisata daerah.
Dengan akses langsung ke Ibu Kota Jakarta, Jember kini memiliki potensi besar untuk memperkuat daya saing, memperluas jaringan ekonomi, dan mempercepat pembangunan. Kehadiran penerbangan reguler juga diharapkan menjadi solusi atas hambatan transportasi udara yang selama ini membatasi mobilitas masyarakat maupun pelaku usaha.
Peresmian penerbangan perdana ini menjadi tonggak penting bagi Jember dalam mewujudkan visi pembangunan yang lebih inklusif dan progresif. Dengan Bandara Notohadinegoro yang kembali aktif, masyarakat kini memiliki jalur cepat menuju pusat pertumbuhan nasional, sekaligus membuka lembaran baru dalam perjalanan Jember menuju daerah yang lebih maju.
Tidak ada komentar