Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyampaikan tiga mandat prioritas Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri Konsolidasi Penyelenggaraan Sekolah Rakyat di Jawa Timur, Senin (8/9/2025).
Tiga mandat tersebut meliputi pemutakhiran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), penguatan Sekolah Rakyat, serta penyaluran bantuan sosial (bansos) yang lebih tepat sasaran.
Gus Ipul menegaskan kepada para Kepala Dinas Sosial, Kepala Sekolah Rakyat, dan koordinator pendamping PKH se-Jawa Timur bahwa arahan ini harus dijalankan bersama oleh pemerintah pusat, daerah, dan seluruh pemangku kepentingan untuk mencapai target pengentasan kemiskinan.
“Lebih dari 52 persen penduduk miskin Indonesia berada di Pulau Jawa, dan Jawa Timur memikul tanggung jawab besar.
Dengan data yang solid dan intervensi yang tepat, saya yakin penurunan kemiskinan bisa lebih tajam,” ujar Gus Ipul.
Kegiatan ini dihadiri oleh para bupati, wali kota, kepala dinas sosial provinsi dan kabupaten/kota, termasuk kehadiran Dinas Sosial Kabupaten Jember yang turut mengikuti jalannya konsolidasi.
Kehadiran Dinsos Jember menjadi bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk memperkuat sinergi program pengentasan kemiskinan, terutama di wilayah dengan tingkat kemiskinan yang masih cukup tinggi.
Gus Ipul menjelaskan, penyusunan data tunggal menjadi landasan seluruh program bantuan dan pemberdayaan sosial, sehingga tepat sasaran.
DTSEN yang dikelola BPS wajib dijadikan acuan.
Pemutakhiran data di lapangan terus dilakukan agar akurasi dan keadilan dalam distribusi bantuan tetap terjaga.
Selain itu, Gus Ipul menyoroti pentingnya Sekolah Rakyat sebagai instrumen strategis memutus mata rantai kemiskinan.
Berdasarkan Inpres Nomor 8 Tahun 2025, Sekolah Rakyat didukung program pendamping seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis (CKG), Program 3 Juta Rumah, dan Kopdes Merah Putih.
“Sekolah Rakyat bukan berdiri sendiri, tetapi bagian dari strategi besar pengentasan kemiskinan.
Ada tiga kunci memahami Sekolah Rakyat: memuliakan wong cilik, menjangkau yang belum terjangkau, dan memungkinkan yang tidak mungkin,” jelasnya.
Mandat ketiga yang ditekankan adalah memastikan bansos tepat sasaran.
Pemerintah telah menyiapkan anggaran lebih dari Rp500 triliun untuk subsidi dan bansos tahun 2025, namun sebagian masih belum tepat sasaran.
Karena itu, diperlukan perbaikan sistem dan kerja sama erat antara kepala daerah, dinas sosial, dan pilar sosial di setiap wilayah, termasuk Jember.
“Dinsos menggerakkan, pilar sosial menggelorakan, dan bersama kita kobarkan semangat baru untuk Indonesia,” tegas Gus Ipul.
Ia menutup dengan ajakan kepada seluruh pihak untuk menyamakan langkah menuju Indonesia Emas 2045, di mana DTSEN menjadi pondasi, Sekolah Rakyat sebagai pembentuk generasi tangguh, dan bansos tepat sasaran memastikan bantuan negara benar-benar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan.
Tidak ada komentar